Sejumlah mahasiswa Harvard University menyuarakan keinginan untuk pindah kampus. Mereka merasa lingkungan akademik di kampus bergengsi itu tak lagi aman dan mendukung kebebasan berpendapat.

Gelombang ketidaknyamanan muncul setelah kampus terlibat dalam kontroversi politik dan sosial, termasuk soal konflik internasional dan isu diskriminasi. Mahasiswa mengaku mendapat tekanan dari luar maupun dalam kampus hanya karena menyuarakan pandangan pribadi.

“Saya merasa diawasi, bahkan dibungkam,” ujar seorang mahasiswa pascasarjana yang enggan disebut namanya. Ia login medusa88  menilai Harvard gagal melindungi hak mahasiswa untuk menyampaikan opini secara bebas.

Sejumlah organisasi mahasiswa juga menyuarakan keresahan serupa. Mereka menggelar forum diskusi dan menandatangani petisi yang menuntut perlindungan atas kebebasan akademik serta jaminan keamanan bagi mahasiswa yang aktif menyuarakan pendapat.

Pihak universitas mengaku sedang mengevaluasi situasi. Dalam pernyataannya, Harvard menyatakan komitmen untuk menjaga lingkungan belajar yang inklusif dan terbuka. Namun, banyak mahasiswa menilai respons kampus terlalu lambat dan bersifat normatif.

Beberapa mahasiswa bahkan telah mengajukan perpindahan ke kampus lain yang mereka anggap lebih aman dan suportif. Universitas di Kanada, Eropa, dan Australia mulai menerima aplikasi dari mahasiswa Harvard yang ingin mencari suasana belajar yang lebih netral secara politik.

Fenomena ini mencerminkan keresahan lebih luas di kalangan mahasiswa global terhadap polarisasi kampus. Harvard yang selama ini menjadi simbol kebebasan intelektual, kini justru dipertanyakan komitmennya.

Situasi ini menandai perlunya reformasi internal dalam institusi pendidikan tinggi agar benar-benar menjamin ruang aman untuk berpikir dan berpendapat.

By admin